Selasa, 24 September 2013

Perawatan Senapan Angin

MERAWAT SENAPAN ANGIN JENIS POMPA

  1. Pastikan selalu terisi angin (pompa minimal 1x) pada saat senapan sedang tidak dipergunakan (disimpan) , agar seal / klep tetap meregang
  2. Untuk senapan pompa jenis gerendel, pastikan tidak terkokang lama bila belum siap tembak atau batal nembak, agar per bolt / per kokang tidak cepat lemah
  3. Bersihkan permukaan senapan (dari laras sampai ke popor) setiap sesudah pemakaian, boleh menggunakan kain/lap yang diberi sedikit pelumas gunanya untuk mencegah karat terutama dari bahan besi
  4. Jangan memberi pelumas yang berlebihan pada klep pompa ataupun tabung pompa, karena akan terbawa masuk ke tabung angin yang akan mempercepat keausan seal
  5. Bersihkan alur laras secara periodik untuk memperlancar keakuratan laras

MERAWAT SENAPAN ANGIN JENIS PER

  1. Pada saat senapan hendak disimpan, pastikan tidak sedang dalam keadaan terkokang karena dapat membuat daya regang per cepat kendur
  2. Bersihkan permukaan senapan (dari laras sampai ke popor) setiap sesudah pemakaian, boleh menggunakan kain / lap yang diberi sedikit pelumas gunanya untuk mencegah karat terutama dari bahan besi
  3. Bagian-bagian yang bergerak sebaiknya dilumasi
  4. Jangan menembak kosong / tanpa peluru karena bisa menyebabkan kerusakan parah pada klep piston
  5. Bersihkan alur laras secara periodik untuk memperlancar keakuratan laras

CARA MENYIMPAN SENAPAN POMPA

1. Sebelumnya pastikan tidak ada peluru dalam receiver/rumah peluru
2. Pompa satu kali sebelum disimpan
3. Letakkan posisi senapan menghadap keatas atau kebawah jgn menghadap kebawah



CARA MENYIMPAN SENAPAN GAS

Tips menyimpan senapan angin jenis gas :
1. Sebelumnya pastikan tidak ada peluru dalam receiver/rumah peluru
2. Sisakan 500-1000psi angin pada tabung senapan
3. Jika menggunakan setelan per,stel diukuran paling rendah
4. Letakkan seperti pada tips meletakkan senapan angin pompa 



HILANGKAN KARAT PADA SENAPAN

LARAS
1. lumasi laras dengan minyak, tunggu beberapa saat.
2. masukan kawat pembersih dan sikat secara perlahan bagian dalam laras.
3. akan keluar cairan karat, elap segera dengan kain.
4. setelah yakin tidak ada karat, masukan pelumas senapan 2-3 tetes.
5. tembakan senapan 2-3 kali tanpa peluru.
6. senapan siap di gunakan.

SENAPAN
1. siapkan minyak, lumasi pada bodi yang karat.
2. elap/gosok dengan lap bagian yang karatan sampai karat terkikis, ulangi sampai bersih.
3. siapkan minyak senapan, lumasi bagian senapan untuk menjaga karat tidak datag kembali.
4. lap bodi senapan.

CARA MENEMBAK TEPAT/JITU

Berikut beberapa trik untuk menembak tepat
  1. Biasakan angkat barbel 5 kg secara rutin agar kekuatan ditangan terbentuk,
  2. Posisikan tubuh/posisi badan senyaman mungkin agar pegangan tidok goyang
  3. Genggam senapan dengan cukup kuat agar nyaman pada saat membidik sasaran
  4. pastikan popor belakang menempel di bahu dengan rapat tidak goyang
  5.  setelah pas bidik sasaran dengan menahan napas agar tik goyang tembak setelah tepat di cosshair scope

sumber : http://orientalwoodyairrifleshop-perawatan.blogspot.com/

4 Macam Tipe Peluru Senapan Angin



Pellet atau peluru umumnya diklasifikasi berdasarkan bentuk kepala, karena segi inilah yang berpengaruh amat besar pada daya-gunanya (performance). Ada 4 tipe dasar 

WADCUTTER / FLAT HEAD
Pellet dengan sisi luar yang tajam, umumnya dengan kepala rata/datar/papak yang dirancang untuk menghasilkan lubang maksimal yang sempurna pada kertas target untuk memudahkan penilaian (scoring) pada kompetisi. Akurasi terbaik pada 10 meter untuk semua senjata angin dengan berbagai kecepatan. Juga banyak disukai pemburu, karena memberikan daya-pukul (impact) yang sangat besar dan daya-tembus (penetration) yang terbatas. Cocok untuk ; kompetisi, testing/zeroing dan berburu hewan kecil dan lunak (seperti ; burung kecil, tupai, tikus, dsb) pada jarak dekat.

POINTED / SHARP
Kepala tajam/runcing, dirancang untuk kecepatan, daya-tembus dan akurasi maksimal pada tembakan jarak jauh. Bila digunakan pada jarak dekat, tembakan harus pada organ vitalnya (killing zone) seperti ; bagian kepala atau jantung/blad. Umumnya kurang berfungsi baik bila dipakai pada senjata angin model repeater. Cocok untuk ; pengendalian hama (pest-control) dan berburu hewan sedang dan besar yang berkulit tebal/keras (seperti ; musang, babi hutan, dsb).

ROUND NOSE / DOM
Kepala bulat, asalnya dirancang dan menjadi populer sebagai pellet serba guna (all-round shooting). Kepalanya yang bulat dan aerodinamis memiliki tahanan angin yang rendah (melawan angin) sehingga meningkatkan kecepatan, akurasi, penetrasi dan membuat lintasan yang datar (flat trajectory). Cocok untuk ; segala jenis keperluan menembak pada umumnya dan metal silhouette/field target.

HOLLOW POINT 
Kepala lubang, dirancang untuk menghasilkan daya-pukul maksimal yang sepenuhnya dari semua jenis senjata angin. Akan membuat luka yang besar (expansion) pada saat kontak, tanpa penetrasi yang berlebihan. Makin tinggi kecepatannya, makin besar ekspansinya, seperti pada senjata angin magnum. Cocok untuk ; berburu hewan/hama kecil, burung besar, dsb. pada jarak yang tidak terlalu jauh.
Mudah mudaha bisa menambah pengetahuan bagi pecinta perburuan di hutan.
sumber :  http://web-senapan-angin.blogspot.com

Peluru Senapan

4 Macam Tipe Peluru Senapan Angin



Pellet atau peluru umumnya diklasifikasi berdasarkan bentuk kepala, karena segi inilah yang berpengaruh amat besar pada daya-gunanya (performance). Ada 4 tipe dasar 

WADCUTTER / FLAT HEAD
Pellet dengan sisi luar yang tajam, umumnya dengan kepala rata/datar/papak yang dirancang untuk menghasilkan lubang maksimal yang sempurna pada kertas target untuk memudahkan penilaian (scoring) pada kompetisi. Akurasi terbaik pada 10 meter untuk semua senjata angin dengan berbagai kecepatan. Juga banyak disukai pemburu, karena memberikan daya-pukul (impact) yang sangat besar dan daya-tembus (penetration) yang terbatas. Cocok untuk ; kompetisi, testing/zeroing dan berburu hewan kecil dan lunak (seperti ; burung kecil, tupai, tikus, dsb) pada jarak dekat.

POINTED / SHARP
Kepala tajam/runcing, dirancang untuk kecepatan, daya-tembus dan akurasi maksimal pada tembakan jarak jauh. Bila digunakan pada jarak dekat, tembakan harus pada organ vitalnya (killing zone) seperti ; bagian kepala atau jantung/blad. Umumnya kurang berfungsi baik bila dipakai pada senjata angin model repeater. Cocok untuk ; pengendalian hama (pest-control) dan berburu hewan sedang dan besar yang berkulit tebal/keras (seperti ; musang, babi hutan, dsb).

ROUND NOSE / DOMED
Kepala bulat, asalnya dirancang dan menjadi populer sebagai pellet serba guna (all-round shooting). Kepalanya yang bulat dan aerodinamis memiliki tahanan angin yang rendah (melawan angin) sehingga meningkatkan kecepatan, akurasi, penetrasi dan membuat lintasan yang datar (flat trajectory). Cocok untuk ; segala jenis keperluan menembak pada umumnya dan metal silhouette/field target.

HOLLOW POINT 
Kepala lubang, dirancang untuk menghasilkan daya-pukul maksimal yang sepenuhnya dari semua jenis senjata angin. Akan membuat luka yang besar (expansion) pada saat kontak, tanpa penetrasi yang berlebihan. Makin tinggi kecepatannya, makin besar ekspansinya, seperti pada senjata angin magnum. Cocok untuk ; berburu hewan/hama kecil, burung besar, dsb. pada jarak yang tidak terlalu jauh.
Mudah mudaha bisa menambah pengetahuan bagi pecinta perburuan di hutan.

Senin, 23 September 2013

Benarkah Makan di Atas Jam 7 Malam Bikin Gemuk?

Bagi orang yang tengah menjalankan program penurunan berat badan atau diet, seringkali disarankan untuk tidak makan di atas jam 7 malam karena diyakini bisa bikin gemuk. Benarkah kabar tersebut?

Salah satu hal yang harus diperhatikan agar tubuh tidak menjadi gemuk adalah mengatur keseimbangan antara energi yang masuk dan keluar. Jika energi yang masuk lebih besar daripada yang dikeluarkan maka secara otomatis berat badan akan meningkat.

Hingga saat ini belum ada dasar ilmiah yang menunjukkan bahwa makan di atas jam 7 malam bisa menyebabkan kenaikan berat badan, selama keseimbangan energi tersebut dipertahankan, seperti dikutip dari Livestrong, Sabtu (18/6/2011).

Tapi umumnya ada beberapa perubahan perilaku dan biologis yang terjadi sehingga mengubah keseimbangan energi yang dimiliki seseorang. Salah satunya adalah pada malam hari seseorang cenderung memiliki aktivitas fisik lebih sedikit dibanding siang hari, sehingga membuat energi yang keluar menjadi sedikit.

Jika ia mengonsumsi makanan dari mikronutrient yang memiliki nilai kalori tinggi, maka kelebihan kalori ini akan disimpan sebagai lemak di dalam tubuh. Umumnya energi yang berasal dari karbohidrat dan protein sebesar 4 kalori/gram sedangkan lemak sebesar 9 kalori/gram.

Jika ingin makan di malam hari sebaiknya berilah waktu minimal 2-3 jam sebelum tidur, serta jangan mengonsumsi makanan dengan jumlah kalori lebih besar daripada kalori yang dikeluarkan. Pada malam hari kalori yang dibakar cenderung lebih sedikit, jadi makanan yang dikonsumsi tidak sebanyak saat makan siang.

Jadi tidak bisa menjadikan jam 7 malam sebagai batas terakhir orang boleh makan, karena hal ini turut dipengaruhi oleh jam berapa orang tersebut akan tidur serta kecepatan metabolisme yang dimilikinya.

Pengeluaran energi sehari-hari berasal dari tingkat metabolisme yang dimiliki oleh orang tersebut meskipun ia sedang beristirahat (dipengaruhi oleh usia, berat badan dan jenis kelamin), jumlah energi yang dibutuhkan untuk mencerna dan menyerap makanan serta kegiatan fisik yang dilakukan.

Secara umum semakin malam tingkat metabolisme tubuh dalam mencerna makanan akan lebih lambat. Karenanya jika ia mengonsumsi makanan berat beberapa waktu menjelang tidur, maka secara otomatis makanan tersebut belum sepenuhnya dicerna dengan baik yang membuatnya cenderung mudah diubah menjadi lemak.
sumber : http://health.detik.com

Selasa, 17 September 2013

Bahaya Merokok Bagi Kesehatan


Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, yang menjadi kebutuhan dasar derajat kesehatan masyarakat, salah satu aspeknya adalah “tidak ada anggota keluarga yang merokok“. Sedangkan PHBS harus menjadi kewajiban saya dan para kader kesehatan untuk mensosialisasikannya.
Setiap kali menghirup asap rokok, entah sengaja atau tidak, berarti juga mengisap lebih dari 4.000 macam racun! Karena itulah, merokok sama dengan memasukkan racun-racun tadi ke dalam rongga mulut dan tentunya paru-paru. Merokok mengganggu kesehatan, kenyataan ini tidak dapat kita mungkiri. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kebiasaan merokok bukan saja merugikan si perokok, tetapi juga bagi orang di sekitarnya.
Saat ini jumlah perokok, terutama perokok remaja terus bertambah, khususnya di negara-negara berkembang. Keadaan ini merupakan tantangan berat bagi upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Bahkan organisasi kesehatan sedunia (WHO) telah memberikan peringatan bahwa dalam dekade 2020-2030 tembakau akan membunuh 10 juta orang per tahun, 70% di antaranya terjadi di negara-negara berkembang.
Melalui resolusi tahun 1983, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan tanggal 31 Mei sebagai Hari Bebas Tembakau Sedunia setiap tahun.
Bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh telah diteliti dan dibuktikan oleh banyak orang. Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah diketahui dengan jelas. Banyak penelitian membuktikan bahwa kebiasaan merokok meningkatkan risiko timbulnya berbagai penyakit. Seperti penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring, kanker osefagus, bronkhitis, tekanan darah tinggi, impotensi, serta gangguan kehamilan dan cacat pada janin.
Penelitian terbaru juga menunjukkan adanya bahaya dari secondhand-smoke, yaitu asap rokok yang terhirup oleh orang-orang bukan perokok karena berada di sekitar perokok, atau biasa disebut juga dengan perokok pasif.
ZAT KIMIA
Rokok tentu tidak dapat dipisahkan dari bahan baku pembuatannya, yakni tembakau. Di Indonesia, tembakau ditambah cengkih dan bahan-bahan lain dicampur untuk dibuat rokok kretek. Selain kretek, tembakau juga dapat digunakan sebagai rokok linting, rokok putih, cerutu, rokok pipa, dan tembakau tanpa asap (chewing tobacco atau tembakau kunyah).
Komponen gas asap rokok adalah karbon monoksida, amoniak, asam hidrosianat, nitrogen oksida, dan formaldehid. Partikelnya berupa tar, indol, nikotin, karbarzol, dan kresol. Zat-zat ini beracun, mengiritasi, dan menimbulkan kanker (karsinogen).
NIKOTIN
Zat yang paling sering dibicarakan dan diteliti orang, meracuni saraf tubuh, meningkatkan tekanan darah, menimbulkan penyempitan pembuluh darah tepi, dan menyebabkan ketagihan dan ketergantungan pada pemakainya. Kadar nikotin 4-6 mg yang diisap oleh orang dewasa setiap hari sudah bisa membuat seseorang ketagihan. Di Amerika Serikat, rokok putih yang beredar di pasaran memiliki kadar 8-10 mg nikotin per batang, sementara di Indonesia berkadar nikotin 17 mg per batang.
TIMAH HITAM (Pb)
Timah hitam yang dihasilkan oleh sebatang rokok sebanyak 0,5 ug. Sebungkus rokok (isi 20 batang) yang habis diisap dalam satu hari akan menghasilkan 10 ug. Sementara ambang batas bahaya timah hitam yang masuk ke dalam tubuh adalah 20 ug per hari. Bisa dibayangkan, bila seorang perokok berat menghisap rata-rata 2 bungkus rokok per hari, berapa banyak zat berbahaya ini masuk ke dalam tubuh!
GAS KARBONMONOKSIDA (CO)
Karbon Monoksida memiliki kecenderungan yang kuat untuk berikatan dengan hemoglobin dalam sel-sel darah merah. Seharusnya, hemoglobin ini berikatan dengan oksigen yang sangat penting untuk pernapasan sel-sel tubuh, tapi karena gas CO lebih kuat daripada oksigen, maka gas CO ini merebut tempatnya “di sisi” hemoglobin. Jadilah, hemoglobin bergandengan dengan gas CO. Kadar gas CO dalam darah bukan perokok kurang dari 1 persen, sementara dalam darah perokok mencapai 4 – 15 persen. Berlipat-lipat!
TAR
Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam komponen padat asap rokok, dan bersifat karsinogen. Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke dalam rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin, akan menjadi padat dan membentuk endapan berwarna cokelat pada permukaan gigi, saluran pernapasan, dan paru-paru. Pengendapan ini bervariasi antara 3-40 mg per batang rokok, sementara kadar tar dalam rokok berkisar 24 – 45 mg.
DAMPAK PARU-PARU
Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paru-paru. Pada saluran napas besar, sel mukosa membesar (hipertrofi) dan kelenjar mucus bertambah banyak (hiperplasia). Pada saluran napas kecil, terjadi radang ringan hingga penyempitan akibat bertambahnya sel dan penumpukan lendir. Pada jaringan paru-paru, terjadi peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan alveoli.
Akibat perubahan anatomi saluran napas, pada perokok akan timbul perubahan pada fungsi paru-paru dengan segala macam gejala klinisnya. Hal ini menjadi dasar utama terjadinya penyakit obstruksi paru menahun (PPOM). Dikatakan merokok merupakan penyebab utama timbulnya PPOM, termasuk emfisema paru-paru, bronkitis kronis, dan asma.
Hubungan antara merokok dan kanker paru-paru telah diteliti dalam 4-5 dekade terakhir ini. Didapatkan hubungan erat antara kebiasaan merokok, terutama sigaret, dengan timbulnya kanker paru-paru. Bahkan ada yang secara tegas menyatakan bahwa rokok sebagai penyebab utama terjadinya kanker paru-paru.
Partikel asap rokok, seperti benzopiren, dibenzopiren, dan uretan, dikenal sebagai bahan karsinogen. Juga tar berhubungan dengan risiko terjadinya kanker. Dibandingkan dengan bukan perokok, kemungkinan timbul kanker paru-paru pada perokok mencapai 10-30 kali lebih sering.
DAMPAK TERHADAP JANTUNG
Banyak penelitian telah membuktikan adanya hubungan merokok dengan penyakit jantung koroner (PJK). Dari 11 juta kematian per tahun di negara industri maju, WHO melaporkan lebih dari setengah (6 juta) disebabkan gangguan sirkulasi darah, di mana 2,5 juta adalah penyakit jantung koroner dan 1,5 juta adalah stroke. Survei Depkes RI tahun 1986 dan 1992, mendapatkan peningkatan kematian akibat penyakit jantung dari 9,7 persen (peringkat ketiga) menjadi 16 persen (peringkat pertama).
Merokok menjadi faktor utama penyebab penyakit pembuluh darah jantung tersebut. Bukan hanya menyebabkan penyakit jantung koroner, merokok juga berakibat buruk bagi pembuluh darah otak dan perifer.
Asap yang diembuskan para perokok dapat dibagi atas asap utama (main stream smoke) dan asap samping (side stream smoke). Asap utama merupakan asap tembakau yang dihirup langsung oleh perokok, sedangkan asap samping merupakan asap tembakau yang disebarkan ke udara bebas, yang akan dihirup oleh orang lain atau perokok pasif.
Telah ditemukan 4.000 jenis bahan kimia dalam rokok, dengan 40 jenis di antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), di mana bahan racun ini lebih banyak didapatkan pada asap samping, misalnya karbon monoksida (CO) 5 kali lipat lebih banyak ditemukan pada asap samping daripada asap utama, benzopiren 3 kali, dan amoniak 50 kali. Bahan-bahan ini dapat bertahan sampai beberapa jam lamanya dalam ruang setelah rokok berhenti.
Umumnya fokus penelitian ditujukan pada peranan nikotin dan CO. Kedua bahan ini, selain meningkatkan kebutuhan oksigen, juga mengganggu suplai oksigen ke otot jantung (miokard) sehingga merugikan kerja miokard.
Nikotin mengganggu sistem saraf simpatis dengan akibat meningkatnya kebutuhan oksigen miokard. Selain menyebabkan ketagihan merokok, nikotin juga merangsang pelepasan adrenalin, meningkatkan frekuensi denyut jantung, tekanan darah, kebutuhan oksigen jantung, serta menyebabkan gangguan irama jantung. Nikotin juga mengganggu kerja saraf, otak, dan banyak bagian tubuh lainnya. Nikotin mengaktifkan trombosit dengan akibat timbulnya adhesi trombosit (penggumpalan) ke dinding pembuluh darah.
Karbon monoksida menimbulkan desaturasi hemoglobin, menurunkan langsung persediaan oksigen untuk jaringan seluruh tubuh termasuk miokard. CO menggantikan tempat oksigen di hemoglobin, mengganggu pelepasan oksigen, dan mempercepat aterosklerosis (pengapuran/penebalan dinding pembuluh darah). Dengan demikian, CO menurunkan kapasitas latihan fisik, meningkatkan viskositas darah, sehingga mempermudah penggumpalan darah.
Nikotin, CO, dan bahan-bahan lain dalam asap rokok terbukti merusak endotel (dinding dalam pembuluh darah), dan mempermudah timbulnya penggumpalan darah. Di samping itu, asap rokok mempengaruhi profil lemak. Dibandingkan dengan bukan perokok, kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida darah perokok lebih tinggi, sedangkan kolesterol HDL lebih rendah.
PENYAKIT JANTUNG KORONER
Merokok terbukti merupakan faktor risiko terbesar untuk mati mendadak.
Risiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok. Risiko ini meningkat dengan bertambahnya usia dan jumlah rokok yang diisap. Penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko merokok bekerja sinergis dengan faktor-faktor lain, seperti hipertensi, kadar lemak atau gula darah yang tinggi, terhadap tercetusnya PJK.
Perlu diketahui bahwa risiko kematian akibat penyakit jantung koroner berkurang dengan 50 persen pada tahun pertama sesudah rokok dihentikan. Akibat penggumpalan (trombosis) dan pengapuran (aterosklerosis) dinding pembuluh darah, merokok jelas akan merusak pembuluh darah perifer.
PPDP yang melibatkan pembuluh darah arteri dan vena di tungkai bawah atau tangan sering ditemukan pada dewasa muda perokok berat, sering akan berakhir dengan amputasi.
PENYAKIT (STROKE)
Penyumbatan pembuluh darah otak yang bersifat mendadak atau stroke banyak dikaitkan dengan merokok. Risiko stroke dan risiko kematian lebih tinggi pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok.
Dalam penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dan Inggris, didapatkan kebiasaan merokok memperbesar kemungkinan timbulnya AIDS pada pengidap HIV. Pada kelompok perokok, AIDS timbul rata-rata dalam 8,17 bulan, sedangkan pada kelompok bukan perokok timbul setelah 14,5 bulan. Penurunan kekebalan tubuh pada perokok menjadi pencetus lebih mudahnya terkena AIDS sehingga berhenti merokok penting sekali dalam langkah pertahanan melawan AIDS.
Kini makin banyak diteliti dan dilaporkan pengaruh buruk merokok pada ibu hamil, impotensi, menurunnya kekebalan individu, termasuk pada pengidap virus hepatitis, kanker saluran cerna, dan lain-lain. Dari sudut ekonomi kesehatan, dampak penyakit yang timbul akibat merokok jelas akan menambah biaya yang dikeluarkan, baik bagi individu, keluarga, perusahaan, bahkan negara.
Penyakit-penyakit yang timbul akibat merokok mempengaruhi penyediaan tenaga kerja, terutama tenaga terampil atau tenaga eksekutif, dengan kematian mendadak atau kelumpuhan yang timbul jelas menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan. Penurunan produktivitas tenaga kerja menimbulkan penurunan pendapatan perusahaan, juga beban ekonomi yang tidak sedikit bagi individu dan keluarga. Pengeluaran untuk biaya kesehatan meningkat, bagi keluarga, perusahaan, maupun pemerintah.
SUMBER : 

Bahaya Merokok Setelah Makan

Beberapa hari yang lalu saya menonton program acara televisi yang berisi tentang informasi bahanyanya merokok setelah makan.Saya kaget ternyata bahayanya bisa 10 kali lipat daripada saat kita merokok dengan keadaan yang biasa.Merokok lebih berbahaya setelah makan karena sehabis makan peredaran darah pada saluran pencernaan meningkat, akibatnya kandungan rokok yang tidak baik diserap dalam jumlah yang banyak.Dan proses pengrusakan fungsi hati serta pembuluh darah jantung akan semakin cepat.Padahal saya sudah terbiasa jika sehabis makan akan menghisap beberapa batang rokok.Saya memang perokok aktif sejak kelas 3 SMA.Tapi saya sudah mulai mengenal rokok sejak SMP yang pada waktu itu hanya untuk kelihatan gaya di depan teman-teman.Setelah menjadi perokok aktif, rokok bukan lagi sekedar gaya untuk saya melainkan kebutuhan.Jadi agak khawatir juga si setelah mengetahui informasi ini, tapi memang kenikmatan yang ada di dunia ini selalu mempunyai dampak negatifnya.Yah ada saatnya saya akan berhenti total merokok nanti, tapi untuk saat ini mungkin hanya saya kurangi saja dulu hehe.